Lepas dari utang bisa menjadi sebuah perjalanan yang sulit dan penuh dengan tantangan, tetapi sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa Tuhan senantiasa memberikan jalan keluar bagi umat-Nya.
"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akan segala lakumu, pikirkanlah Dia, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5-6)
Kita harus selalu mempercayakan hidup kita kepada Tuhan dan memohon bimbingan-Nya dalam setiap langkah kita. Kita juga harus memikirkan dengan bijak segala keputusan keuangan kita dan meminta kebijaksanaan dari-Nya dalam mengelola keuangan kita.
"Janganlah berutang, selain utang kasih kepada sesama manusia; sebab siapa yang berutang kepada sesama manusia, ia menjadi abdi orang yang meminjam." (Roma 13:8)
Kita harus berusaha untuk tidak berutang kecuali jika memang itu adalah suatu utang kasih yang perlu diberikan kepada sesama. Kita juga harus memikirkan konsekuensi dari setiap keputusan keuangan kita dan memastikan bahwa kita dapat memenuhi kewajiban kita untuk membayar hutang kita.
"Janganlah kamu mengambil keuntungan dari sesama manusia, tetapi biarkanlah rasa takut akan Allah memimpin hidupmu." (Imamat 25:17)
Kita juga harus selalu berpikir untuk tidak memanfaatkan orang lain dalam masalah keuangan kita, dan membiarkan rasa takut akan Allah memimpin hidup kita. Kita harus berusaha untuk hidup dengan integritas dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan kita.
Mari kita selalu memohon bimbingan dan kekuatan dari Tuhan dalam usaha kita untuk lepas dari utang dan mengelola keuangan kita dengan bijak, serta hidup dengan integritas dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan kita.