ibadah ke gereja merupakan bagian penting dalam kehidupan orang percaya, namun banyak orang memaknai ibadah secara berbeda-beda.
Ada yang beranggapan bahwa ibadah adalah sesuatu yang sifatnya ritual, cukup dilakukan pada hari Minggu dengan cara masuk ke dalam gereja lalu mengikuti semua kegiatan agamawi mulai dari berdoa, memuji-muji Tuhan, liturgi ditata sedemikian rupa, menyanyi harus sesuai irama yang ditentukan dan mendengarkan firman Tuhan.
Ibadah bukanlah sekedar melakukan suatu ritual agama secara pribadi. Inti utama dari ibadah adalah:
- Menjaga agar seluruh hidupnya (hati, jiwa, akal budi, dan tubuh) tidak tercemar oleh dunia;
- Menolong dan memperhatikan orang-orang yang lemah (misalnya: yatim piatu dan janda-janda yang kesusahan).
Jadi, ibadah tidak berhenti sampai menjaga diri sendiri, tapi juga menolong orang-orang yang lemah dan belum bertumbuh. inilah ibadah yang lengkap. Tanpa yang kedua, yang pertama saja tidak lengkap.
Ayat nas di atas menyatakan bahwa ibadah kita akan menjadi sia-sia jika kita tidak bisa mengekang lidah atau ucapan kita.
Perkataan-perkataan yang keluar dari muiut kita mengungkapkan sifat yang yang sesungguhnya, "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati." (Matius 12:34a).
Kita kembali diingatkan agar berhati-hati menggunakan lidah kita. Adalah pekerjaan yang tidak mudah mendisiplinkan, mengontrol dan menundukkan satu bagian dari tubuh kita, yang walaupun sangat kecil tapi memiliki pengaruh besar terhadap seluruh keberadaan hidup kita.
Bila kita dapat menundukkan satu bagian dari tubuh kita, yang walaupun sangat kecil tapi memiliki pengaruh besar terhadap seluruh keberadaan hidup kita, yaitu mempunyai kemampuan untuk menentukan seluruh arah hidup kita.
Bila kita dapat menundukkan bagian tubuh kita yang satu ini dan menyerahkannya di bawah kendali Roh kudus, kita akan mampu mendisiplinkan seluruh tubuh kita.
Lidah atau perkataan yang kita ucapkan menentukan apakah kita akan hidup dalam kemenangan, kekalahan, berkat atau kutuk. Karena itu kita harus berhati-hati menggunakan lidah kita, karena ”Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Amsal 18:21).