Salib Kasih, Tugu Misionaris Nomensen di Tapanuli Utara


Terletak di Bukit Dolok, Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Bukit Salib Kasih berjarak sekitar 2 kilometer dari kota Tarutung, memiliki ketinggian 30 meter dari permukaan tanah. Salib ditopang tiga tiang besar dengan ukuran yang besar dan mudah dilihat dari kejauhan. Salib Kasih berdiri kokoh menghadap ke Kota Tarutung dan dilengkapi dengan kapel yang disebut Rumah Doa.

Tempat ini menjadi obyek wisata rohani Kristiani di kawasan Tapanuli Utara, diminati dan ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun wisata lokal terutama pada hari Raya Kristani, seperti Natal atau Paskah. Salib Kasih yang terletak di Siatas Barita adalah tempat yang dibangun untuk mengenang jasa missionaris agama Kristen yang berasal dari Jerman, DR.Ingwer Ludwig Nommensen yang wafat 23 Mei 1918 dan dimakamkan di desa Sigumpar sekitar 60 Km sebelah utara Tarutung.


Tempat ini pula pada 1863, merupakan tempat DR.IL Nommensen untuk memandang ke arah Rura Silindung di bawahnya. Persis di belakang mimbar terdapat sebuah batu besar, tempat Dr Ludwig Nommensen berdoa pertama kali ketika tiba di Rura Silindung untuk memulai misinya.

Di lokasi wisata salib ini terdapat beberapa rumah doa, wahana selfie, tempat penjualan souvenir tentang Salib Kasih, parkir yang luas, rumah makan dan beberapa fasilitas lainnya.


Pendakian Menuju Salib Kasih

Untuk menuju lokasi Salib Kasih, pengunjung harus melakukan pendakian dan membayar tiket masuk yang relatif murah. Pendakian sekitar 1 km sambil menikmati perbukitan yang teduh dan tenang, suara semilir angin di antara dedaunan pohon pinus di sekitarnya. Tak hanya pemandangan dan suasana yang nyaman, sepanjang perjalanan pengunjung juga disuguhkan 10 Perintah Allah dan ayat-ayat suci yang dituliskan pada kayu atau ukiran batu, dan ditempel di pohon-pohon pinus.


Ada juga tulisan yang diukir di atas batu nisan, yang dituliskan keluarga, organisasi Kristiani hingga jemaat gereja yang datang dari luar kota maupun luar negeri sebagai kenang-kenangan bagi mereka Di tempat ini juga dibangun kapel-kapel yang berasal dari donasi wisatawan lokal yang sukses di perantauan. Setiap pengunjung bisa berdoa di ruangan yang berukuran 2 x 2 meter dengan khusyuk. Selain itu, terdapat sebuah aula yang biasa digunakan untuk kebaktian wisata rohani.


Tepat di depan Salib terdapat tempat duduk yang dibuat dari keramik warna putih yang mampu menampung kurang lebih sekitar 500 orang. Di bagian depan terdapat altar atau mimbar tempat pendeta memberi siraman rohani. Di belakang mimbar berlatar belakang Lembah Silindung atau Tarutung. Penataan taman kecil dan panggung terbuka untuk melantunkan lagu-lagu rohani menambah keasriannya.


Pada malam hari Salib Kasih memancarkan cahaya yang menyebarkan rasa kedamaian. Cahaya Salib Kasih juga melengkapi serta mengisyaratkan Tarutung sebagai kota wisata rohani yang damai dan religius.

@sumber : www.pesona.travel
Lebih baru Lebih lama