Dituduh Membakar 3 Gereja, Putra Polisi Amerika Ditangkap

Louisiana - Putra seorang polisi di Louisiana, Amerika Serikat telah ditangkap atas tuduhan membakar tiga gereja kulit hitam di negara bagian AS tersebut.
Holden Matthews didakwa dengan tiga dakwaan pembakaran bangunan agama terkait pembakaran tiga gereja kulit hitam dalam waktu 10 hari sejak akhir Maret lalu. Tiap dakwaan bisa diancam hukuman penjara maksimum 15 tahun.

Otoritas setempat belum berkomentar mengenai motif pembakaran tersebut, namun penyelidikan kejahatan kebencian tengah dilakukan.
"Saya tidak tahu apa motif pria muda ini... tetapi saya bisa mengatakan itu tidak dapat dibenarkan atau diterima dengan akal. Ini adalah tindakan jahat," kata Gubernur Louisiana, John Bel Edwards dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/4/2019).
Otoritas menyatakan, pria kulit putih berumur 21 tahun itu diduga terkait jenis musik yang dikenal sebagai "black metal" yang mengkampanyekan pembakaran gereja. Dalam kasus-kasus ekstrem, mereka yang terkait dengan genre musik tersebut telah menganut ideologi supremasi kulit putih.

Bobby Guidroz, sheriff di St Landry Parish, tempat pembakaran gereja itu terjadi, mengatakan bahwa tersangka yang ditangkap adalah putra salah seorang deputinya, Roy Matthews.

"Dia tidak tahu apapun tentang aktivitas putranya," kata Guidroz seraya menambahkan bahwa deputinya itu kaget ketika diberitahu.

"Dia kaget dan terluka, ayah di manapun pasti akan begitu," tutur Guidroz.

Tiga gereja kulit hitam bersejarah yang dibakar tersebut adalah Gereja St Mary Baptist di Port Barre, Gereja Mount Pleasant Baptist di Hammond, dan Gereja Greater Union Baptist di Opelousas.
Lebih baru Lebih lama